Jumat, 27 Maret 2009

STOP PORNOGRAFI...!!!!!!!!


Pornografi adalah bagian besar dari internet. Jadi tidaklah mengejutkan kalau banyak situs-situs porno di daftar 100 situs terpopuler untuk netter Indonesia versi Alexa.com.

Menurut Alexa, situs dewasa paling populer di Indonesia adalah d u nia sex (no 15). Situs yang didirikan 6 tahun lalu ini bahkan mengalahkan detiknews dan detikhot.

Situs porno populer kedua adalah BintangMawar.net. BintangMawar adalah forum untuk orang dewasa. Forum ini gratis, namun untuk melihat file attachment (biasanya foto telanjang), member harus “menyumbang” 100 ribu. Setelah melihat isi forum BintangMawar, saya cukup terkejut. Kesan bahwa kita (orang Indonesia) yang biasanya close-minded untuk urusan sex adalah salah. Cukup banyak member yang berani memposting foto diri mereka.

Situs porno berikutnya adalah lalatx.com (urutan 38) milik Irwan Suherman. Di halaman depan lalatx dipasang beberapa selebritis asli indonesia seperti F. Permatasari, S. Azhari, Shanti MTV dan Sukma Ayu.

Yang menarik, di daftar 100 situs terpopuler di Amerika, negara yang terkenal dengan keterbukaannya di bidang sex, tidak ada satupun terdapat situs porno.

Kemajuan teknologi yang berjalan semakin cepat berbanding lurus dengan kecepatan penyampaian informasi. Namun tidak semua informasi baik untuk diterima secara mentah-mentah. Banyak juga yang malah merugikan. Oleh karena itu, kita harus selektif dalam memilihnya.


Internet adalah salah satu bentuk bukti dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang begitu cepat. Akses informasi dari belahan dunia lain dapat kita nikmati secepat kilat. Dengan internet dunia terasa semakin menyempit. Seperti membalikkan telapak tangan, apa saja bisa kita dapatkan dari internet. Mulai dari beragam informasi, musik, ilmu pengetahuan, hingga uang dan jodoh pun bisa kita dapatkan dari internet.


Namun seperti dua sisi mata uang. Internet pun memiliki sisi buruk juga. Akses pornografi yang begitu menggurita di ranah dunia virtual adalah salah satu dampak buruk dari internet. Jutaan bahkan milyaran situs porno bertebaran di jaring dunia maya. Tak hanya orang dewasa saja yang mengakses, bahkan anak kecil pun telah terbius olehnya.


Anak SD yang masih berseragam selepas pulang sekolah tak langsung pulang tapi 'mendinginkan' otak di sebuah warnet yang terletak dekat sekolah. Tangannya maju mundur memegangi mouse, bola matanya sibuk mengawasi layar selebar 14 inci. Gambar-gambar statis dan dinamis pun bermunculan dihadapannya, membuat dirinya matang sebelum waktunya... Akselerasi masa dewasa telah terjadi.


Hal yang seharusnya ia tonton dan 'nikmati' belasan tahun lagi pun kini telah ia reguk. Bayangkan seperti inilah ilustrasi bagaimana begitu mudahnya akses pornografi dinikmati anak-anak hanya dengan beberapa lembar uang ribuan saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar